Mohon maaf sebelumnya, saya hanya berniat berbagi kisah yang mungkin anda sudah pernah membacanya. Tetapi jika belum, barangkali kisah-kisah ini dapat diambil hikmahnya oleh para pembaca dan terima kasih atas kunjunganya.....semoga kisah kisah ini ada manfaatnya ^_______^

Rabu, 20 Oktober 2010

Sirah Nabi Muhammad Sebelum Diutus Menjadi Nabi dan Rasul


Oleh : Abdurrahman Wahid*



Nabi Muhammad pernah mendengar kabar akan diadakan acara nyanyian di sebuah rumah di Makkah, sehingga memiliki keinginan untuk menyaksikan acara tersebut, sesampainya di tempat itu Allah menutup telinganya dan langsung tertidur...

Nasab dan kelahiran Nabi Muhamad
nabi muhammad
B
eliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Quraisy bin Kilab. Rasulullah memiliki silsilah yang berujung pada Adnan anak keturunan Nabi Ismail. Semuanya dikenal sebagai orang-orang yang mulia dan shalih. Tak heran jika Rasulullah adalah anak Adam yang paling mulia kehormatan dan paling utama nasabnya. Beliau berasal dari suku Quraisy, yaitu suku yang paling terhormat dan terpandang ditengah masyarakat Arab. Dari suku Quraisy tersebut turun bani Hasyim, anak suku yang juga paling terhormat ditengah suku Quraisy. Dalam hubungan ini kita jumpai sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas, bahwasanya Rasulullah bersabda : " Sesungguhnya Allah telah menciptakan mahluk, lalu Ia jadikan aku orang yang paling baik, kelompokku dijadikan-Nya sebaik-baik kelompok dan sebaik-baik anggota kelompok tersebut, kemudian Allah menyeleksi kabilah-kabilah yang ada, lalu Ia menjadikanku orang yang paling baik dari semuanya.kemudian Ia menyeleksi semua keluarga, dan rumah tanggaku adalah sebaik-baik rumah tangga ". (HR Tirmidzi dengan sanad yang shahih).

Ibunya adalah Aminah binti Wahab bin Abdi manaf bin Zuhrah bin Kilab. Berasal dari Bani Zuhrah.

Mengenai kelahiran beliau, para ulama berbeda pendapat tentang tanggal dan bulannya. Syeikh shofiyyur-Rahman Mubarakfury menyebutkan bahwa beliau dilahirkan pada hari senin, 9 Rabi'ul Awwal tahun gajah. Bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April 571 M. Dinamakan tahun gajah karena pada tahun itu pasukan Abrahah, gubernur raja Habsyi (Ethiopia), dengan menunggang gajah menyerbu Makkah untuk menghancurkan Ka’bah.

Beliau lahir dalam keadaan yatim karena ayahnya Abdullah, meninggal dunia ketika dia berusia 2 bulan dalam kandungan ibunya. Abdullah wafat di Madinah dalam perjalanan dagang ke negeri Syam dan dikuburkan di pekuburan Bani Najjar. Hal ini diabadikan Allah dalam Al-Quran : “Bukankah Allah mendapatimu sebagai anakyatim, lalu Dia melindungimu. Dan Allah mendapatimu sebagai orang yang bingung, lalu Dia memberimu petunjuk”. (QS Adh-Dhuha : 6-7).
Kehidupan di Bani Sa'ad dan peristiwa pembelahan Dada (Syaqqus sadr)
Selain ibunya, Nabi Muhammad disususi oleh Tsuwaibah, budak perempuan dari pamannya, Abu Lahab. Bersama penyusuan Hamzah bin Abdul Muthalib dan Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad Al-Makhzumi dengan air susu anaknya yang bernama Masruh. Kemudian –sebagaimana adat kebiasaan masyarakat Makkah waktu itu- Ibunya mencari wanita pedesaan untuk menyusui putranya. Maka terpilihlah wanita yang bernama Halimah binti Abu Dzu'aib dari suku Sa'ad bin Bakr, yang kemudian lebih dikenal dengan Halimah as-Sa'diyah. Dia bercerita, bahwa sejak diambilnya anak itu ia merasa mendapat berkah. Ternak kambingnya gemuk-gemuk dan susunyapun bertambah. Tuhan telah memberkati semua yang ada padanya.

Selama empat tahun dalam masa kanak-kanaknya beliau hidup didaerah padang pasir, dalam asuhan keluarga bani Sa'ad. Dengan alam seperti itu, tubuh Nabi menjadi sangat kuat, berstamina tinggi, berlidah yang fasih, berpikiran yang cerdas dan mahir menunggang kuda.

Begitulah kehidupan Nabi Muhammad di tengah tengah Bani Sa'ad, hingga tatkala berumur 4 tahun, terjadi sebuah peristiwa pembedahan dada Rasulullah atau sering disebut Syaqqus sadr. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah didatangi Jibril pada saat beliau sedang bermain-main bersama teman-teman sebayanya. Jibril memegang beliau dan menelentangkannya, lalu membedah dada dan mengeluarkan hati beliau dan mengeluarkan segumpal darah dari dada beliau seraya berkata, "ini adalah bagian dari syetan yang ada pada dirimu". Lalu Jibril mencucinya disebuah bejana terbuat dari emas yang mengeluarkan air zamzam, kemudian menata dan memasukannya ketempat semula. Teman-temannya berlarian mencari ibu susuannya dan berkata : "Muhammad telah dibunuh". Merekapun datang menghampiri beliau dengan wajah yang semakin berseri.
Ditinggal wafat oleh ibu dan kakeknya
Ketika Nabi Muhammad berusia 6 tahun, ibunya Aminah meninggal dunia, didaerah Abwa (sebuah desa antara Madinah dengan Juhfa, jaraknya 23 mil (37 km) dari Madinah) sepulangnya dari Madinah menuju ke Makkah. Setelah Ibunya meninggal, Abdul Muthalib mengambil alih tanggungjawab merawat Muhammad. Namun, dua tahun kemudian Abdul Muthalib meninggal dunia karena lanjut usia. Tanggung jawab selanjutnya beralih kepada pamannya, Abu Thalib. Seperti juga Abdul Muthalib, dia sangat disegani dan dihormati orang Quraisy dan penduduk Mekah secara keseluruhan, tetapi dia miskin.
Usaha Nabi Muhammad sebelum menjadi nabi
Ketika beranjak remaja beliau menjadi penggembala kambing kepunyaan penduduk Makkah dengan mendapat upah, hal tersebut tertera dalam sabdanya : "Tak seorangpun dari Nabi-nabi yang diutus Allah itu yang tidak pernah menjadi penggembala kambing. Apakah Rasulullah juga demikian ? tanya sahabatnya, tak terkecuali aku, jawab Nabi".

Pada usia 12 tahun beliau pergi ke Syam (Syiria) bersama kafilah dagang quraisy yang dipimpin oleh Abu Thalib. Sesampainya diperkampungan Bashrah, sebelah selatan Syria, disambut oleh seorang pendeta bernanma Buhairo. Pada saat pertemuan dengan pendeta tersebut, Abu Thalib menceritakan perihal Rasulullah dan sifat-sifatnya. Setelah mendengar cerita tersebut, pendeta ini langsung memberitahukan bahwa anak tersebut akan menjadi pemimpin manusia sebagaiman yang dia ketahui ciri-cirinya dari kitab-kitab dalam agamanya. Maka ia menasehatkan Abu Thalib agar jangan terlalu jauh memasuki daerah Syria, sebab dikhawatirkan orang-orang Yahudi yang mengetahui tanda-tanda itu akan berbuat jahat terhadapnya.

Pada usia 25 tahun, beliau memulai usaha dagang dengan modal dari Khadijah –seorang wanita pengusaha yang kaya raya dan terpandang di Makkah saat itu- dengan sistem bagi hasil. Beliau pergi ke Syam bersama budak laki-laki Khadijah bernama Maisarah membawa barang dagangan Khadijah dan menjualnya. Dengan kejujuran dan kemampuannya ternyata Muhammad mampu benar memperdagangkan barang-barang Khadijah, dengan cara perdagangan yang lebih banyak menguntungkan daripada yang dilakukan orang lain sebelumnya. Sehingga ketika pulang ke Makkah membawa keuntungan yang sangat banyak sekali.
Penikahannya dengan Khadijah
Maisrah menceritakan tentang kepribadian Nabi Muhammad, tentang kejujuran, keluhuran budi, dan kecerdasannya selama menemaninya dalam perjalanan. Hal tersebut membuat Khadijah kagum dan simpati kepadanya. Akhirnya Khadijah menyampaikan masalah tersebut kepada temannya Nafisah binti Maniah. Tanpa menunggu lama akhirnya Nafisah menemui Nabi Muhammad dan memohon agar ia bersedia menikahi Khadijah. Beliau setuju, kemudian segera memberitahukan paman-pamanya, lalu paman-pamannya segera menemui keluarga Khadijah dan melamarnya untuk Nabi Muhammad.

Akhirnya terlaksanalah akad pernikahan tersebut. Usia Beliau waktu itu 25 tahun dan Khadijah 40 tahun. Dari pernikahan itu dikaruniai enam orang anak; dua putera dan empat puteri: Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayah, Ummu Kulsum, dan Fatimah. Kedua puteranya meninggal waktu kecil. Nabi Muhammad tidak pernah nikah lagi sampai Khadijah meninggal ketika Beliau berusia 50 tahun.
Mendapat gelar AL-AMIN (dapat dipercaya)
Pada waktu usia beliau 35 tahun. Kaum quraisy sepakat memugar bangunan Ka'bah yang sudah lapuk karena termakan usia. Karena kedudukan Ka'bah yang Sangat agung di mata mereka, maka mereka sepakat agar biaya pemugaran Ka'bah diambil dari harta yang halal. Mereka memugar Ka'bah secara gotong royong. Para penduduk Makkah membantu pekerjaan itu dengan sukarela.. Tetapi pada saat terakhir, ketika pekerjaan tinggal mengangkat dan meletakkan hajar aswad di tempatnya semula, timbul perselisihan. Setiap suku merasa berhak melakukan tugas terakhir dan terhormat itu. Perselisihan semakin memuncak, hingga nyaris terjadi pertumpahan darah di masjidil Haram. Namun akhimya para pemimpin Quraisy sepakat atas usulan yang disampaikan oleh Abu Umayyah bin Mughirah Al-Makhzumi bahwa orang yang pertama masuk ke Ka’bah melalui pintu Bani Syaibah, akan dijadikan hakim untuk memutuskan perkara ini.

Atas kehendak Allah, Ternyata orang yang pertama masuk itu adalah beliau. Segera mereka berseru : " itu al-Amin, kami rela dia yang memutuskan, dia adalah Muhammad ". lantas ia membentangkan kain dan meletakkan hajar aswad di tengah-tengah, lalu meminta seluruh kepala suku memegang tepi kain itu dan mengangkatnya bersama-sama. Setelah sampai di dekat asal batu itu, beliau kemudian meletakkan batu itu pada tempatnya semula. Dengan demikian, perselisihan dapat diselesaikan dengan bijaksana, dan semua kepala suku merasa puas dengan cara penyelesaian seperti itu.

Penyelesaian yang sangat bijaksana dan semua pihak puas menerimanya.
Akhlak dan kepribadiannya sebelum menjadi Nabi
Walaupun beliau hidup ditengah masyarakat yang jauh dari norma agama, akan tetapi beliau menampilkan kepribadian yang sangat menarik yang diakui masyarakat. Sehingga beliau dikenal sebagai orang yang jujur, amanah, memiliki hubungan baik, menepati janji dan lain sebagainya.
Kerusakan aqidah yang terjadi pada bangsa arab tidak mempengaruhinya, bahkan sejak kecil beliau sangat tidak suka dengan yang namanya penyembahan berhala, makan makanan yang disembelih atau dipersembahkan untuk berhala, sehingga beliau tidak pernah mengikuti upacara-upacara yang dilakukan masyarakat jahiliyah. Kemudian kerusakan moral yang terjadi tidak mempengaruhi kepribadiannya. Sehingga karena hal tersebut beliau sering menyendiri, akan tetapi walaupun demikian beliau tetap bergaul dengan masyarakat selama dalam hal-hal yang baik.

Allah senantiasa menjaga dan memelihara beliau dari perbuatan-perbuatan yang melanggar aturan-Nya, sehingga Tidak pernah terlintas dalam benaknya untuk mengikuti kebiasaan orang-orang jahiliyyah kecuali hanya dua kali. Akan tetapi Allah menghalangi keinginannya tersebut. Sehingga setelah itu tidak pernah lagi memiliki keinginan sedikitpun hingga Allah memuliakannya dengan risalah-Nya.

Dalam buku-buku sirah di bahas panjang lebar tentang kehidupan masa remaja Nabi Muhammad. Beliau pernah mendengar kabar akan diadakan acara nyanyian di sebuah rumah di Makkah, sehingga memiliki keinginan untuk menyaksikan acara tersebut, sesampainya di tempat itu Allah menutup telinganya dan langsung tertidur, hingga beliau terbangun saat sengatan matahari esok harinya menyapa tubuhnya. Beliau juga tidak pernah meminuk khamar dan bermain judi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan komen..tapi ingat jangan spam /sejenisya